FENOMENA LANGKA : Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019

Gerhana Matahari Cincin tanggal 26 Desember 2019 Menjelang Akhir Tahun 2019 yang akan berganti menjadi tahun 2020 sedang trending broh




Hari ini Banyak Orang berbondong bondong untuk menyaksikan fenomena yang langka tersebut, entah secara langsung maupun hanya sekedar streaming di YouTube dari BangkaPOS, BMKG https://www.youtube.com/watch?v=SqbCEvfe3T4 kayak saya ini, karena memang saya hanya mengamati dari jendela belum nampak kiranya langit menghitam.. hehe, sepertinya tidak sampai kayak gitu deh, karena emang di tiap wilayah posisinya berbeda beda.

Macam ini lah,






Sekarang sih teknologi canggih ya, itu salah satu fenomena langka, pantas banyak orang yang melakukan Live Streaming,,, hihi, alhamdullilahnya, ane jadi bisa ngliat gerhana matahari juga...


Memang sih ada Himbauan dari BMKG Fenomena gerhana matahari cincin, dimana gerhana akan bisa disaksikan di Indonesia pada hari ini, Kamis (26/12/2019). Masyarakat yang ingin menyaksikan gerhana matahari cincin diimbau untuk tak melihatnya secara langsung, tanpa menggunakan kacamata khusus atau teropong yang khusus untuk itu.
Berikut ini pengamatan gerhana matahari cincin yang dilaksanakan oleh Tim Stageof Aceh Besar  dengan mengambil lokasi di Gedung TDRMC Banda Aceh

Walaupun memang Gerhana Matahari tersebut bukan satu satunya yang terjadi di Tahun 2019 ini.
Tercatat dalam Fakta bahwa Gerhana Matahari Cincin ini merupakan Gerhana Kelima yang terjadi di tahun 2019

dari keterangan BMKG ini beberapa gerhana yang udah muncul di Tahun 2019 ( Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari ) antara lain :
Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 5-6 Januari 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia
Gerhana Bulan Total (GBT) 21 Januari 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia
Gerhana Matahari Total (GMT) 2 Juli 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia
Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 17 Juli 2019 yang dapat diamati dari Indonesia
Gerhana Matahari Cincin (GMC) 26 Desember 2019 yang dapat diamati dari Indonesia


Sejak artikel ini di Publish... terlihat di channel itu dah banyak yang nonton dan situasi Gerhana matahari nya udah hamper nutup kayak gini nih… Jam 11:54 WIB


Gue masih pantengin tuh… hehe, terlihat dari pantauan saya di Depan computer.. hehe masih segini


Jam 12:03 Kok bisa ya arahnya berubah gitu.. hehe, Ups udah Waktunya Sholat Dhuhur.


Tetapi walaupun terbilang langka, Fakta Selanjutnya, Gerhana Matahari Cincin ini (GMC) terjadi tiap 1-2 tahun sekali. GMC terakhir terjadi pada tanggal 26 Februari 2017.
GMC dalam 6 tahun ke depan pun akan terjadi pada 26 Desember 2019, 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023, dan 2 Oktober 2024.
Jadi sepertinya udah ada perkiraan… tetapi sob perlu kamu tau Meskipun peristiwa GMC di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, peristiwa tersebut tidak berulang di lokasi tersebut dengan siklus tertentu.


Ada juga fakta lain dari sejumlah sumber mengatakan bahwa Selain Indonesia, fenomena GMC juga akan melewati wilayah negara lain seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Srilangka, Samudera India, Singapura, Malaysia, dan Samudera Pasifik. GMC 26 Desember 2019 juga dapat diamati di sedikit Afrika bagian timur, seluruh wilayah Asia, Samudera India, Australia bagian utara, dan Samudera Pasifik berupa gerhana matahari sebagian. Jalur cincin gerhana ini akan melewati 25 pusat kota dan kabupaten di 7 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.

Adapun juga Fase cincin bervariasi dari satu kota ke kota lainnya. Durasi Gerhana matahari cincin terlama di suatu pusat kota di Indonesia pada GMC 26 Desember 2019 adalah di Selat Panjang, Riau. Durasi cincin di lokasi ini adalah 3 menit 38,9 detik dengan magnitudo gerhana sebesar 0,984. Hmm Aceh deket dengan Riau ya, karena di streaming yang ane tonton itu dari banda aceh.
Sementara itu, lokasi di permukaan Bumi yang durasi cincinnya paling lama atau disebut sebagai Greatest Duration (GD), berada di Selat Karimata. Di lokasi ini, durasi cincinnya mencapai 3 menit 40,0 detik dan magnitudo gerhananya mencapai 0,985. Sedangkan durasi gerhana terlama di Indonesia adalah di Bengkalis, Riau, yaitu selama 3 jam 51 menit 24,7 detik.


Ya... Agak lama juga ya sob.

Dilansir dari Planetarium Jakarta Inilah penjelasan Gerhana Matahari Dalam sains Astronomi, gerhana merupakan gejala alam biasa yang berulang akibat sifat edar Bumi dan Bulan terhadap Matahari. Gerhana merupakan gejala saling menutupi antar benda langit. Bulan bergerak di kubah langit di antara kedua belahan langit di sepanjang daerah Zodiak dan demikian pula Matahari. Jadi, suatu saat mereka berdua saling bertemu. Dengan kata lain, pada suatu waktu Bulan lewat di depan Matahari dan menutupinya, maka terjadilah Gerhana Matahari (fase Bulan Mati atau konjungsi). Jenis Gerhana Matahari adalah Gerhana Matahari Total (GMT), Gerhana Matahari Cincin (Annular/GMC), atau Gerhana Matahari Sebagian (Partial/GMS).

Sekali lagi mengingatkan, untuk melihat secara langsung maupun melalui peranti optis fenomena GMS dan GMC, wajib menggunakan filter khusus (ND5). Pada GMT pun sejatinya akan melalui proses tertutup sebagian terlebih dahulu, baru kemudian fase total, dan diakhiri juga dengan tahapan gerhana sebagian. Jadi, pada prosesnya tetap wajib menggunakan filter Matahari.

Tatkala Bulan ber-oposisi terhadap Matahari (Bumi diapit Matahari dan Bulan, fase purnama), Bulan dapat memasuki bayang-bayang Bumi, sehingga terjadi Gerhana Bulan. Jenisnya adalah Gerhana Bulan Total (GBT), Gerhana Bulan Sebagian (GBS), atau Gerhana Bulan Penumbra (samar/GBP

Dan untuk GMC atau Gerhana Matahari Cincin sendiri terjadi apabila puncak kerucut bayangan umbra Bulan tidak mencapai muka Bumi (menggantung di angkasa). Hanya bayangan antumbra (lihat gambar 2). Hal ini dapat terjadi karena jarak Bumi-Bulan berubah-ubah, sesuai jalur edar Bulan yang berbentuk elips (kadang dekat, kadang jauh dari Bumi). Pada saat GMC, bulatan Bulan di kubah langit tampak lebih kecil dibandingkan dengan ukuran piringan Matahari. Namun, peristiwa ini dulu tidak disadari karena belum adanya filter Matahari. Sama halnya dengan GMS yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan filter khusus. Namun, apabila sekedar melihat keanehan proyeksi cahaya Matahari ketika terjadi gerhana (lihat gambar dibawah) – seharusnya fenomena GMS dan GMC telah disadari sejak ber-millennia yang lalu.

Sumber Planetarium Jakarta go id

Kira kira tahapannya bakal kayak gini



untuk lebih lengkapnya dan Rinci, kalian bisa baca artikel sumbernya di Planetarium Jakarta


Nah kira kira seperti itu Sob.. Moga bias sedikit mengedukasi sobat semuanya Tentang Fenomena MATAHARI CINCIN yang terjadi 26 Desember 2019 ini


Bonus :


*Gue baru sadar kalo ternyata udah ketinggalan… wkwkwk, ternyata ini udah masuk ke tahapan membuka kembali ehheheee… Tepat Jam 12:34 WIB.

Astaga!





Posting Komentar

Untuk posting kode, bisa di parse dulu gan, pake tool parse yang udah disediakan di website ini https://www.rahmancyber.net/p/parse-code.html

agar kodenya tidak hilang... ^_^

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال