Budaya politik Di Indonesia


politik



Mendeskripsikan pengertian budaya politik



Pengertian budaya politik


Budaya politik mempunyai beberapa artian yang di artikan para tokoh-tokoh dunia ,antara lain:

  • a.      Menurut Marbun

    Budaya politik adalah pandangan politik yang mempengaruhi sikap ,orientasi ,dan pilihan politik seseorang.


  • b.      Menurut Larry Diamond

    Budaya politik adalah keyakinan ,sikap,nilai,ide-ide,sentiment dan evaluasi suatu masyarakat mengenai system politik negeri mereka dan peran masing-masing individu dalam system itu sendiri.

  • c.       Menurut Mochtar Masoed dan Collin Mac Andrew

    Budaya politik merupakan sikap dan orientasi warga suatu Negara terhadap kehidupan pemerintah Negara dan politiknya.

 

Sehingga dari beberapa definisi diatas dapat disimpilkan bahwa budaya politik mengacu pada orientasi tingkah laku individu maupun masyarakat terhadap system politik .

 
Ada 2 tingkat orientasi politik ,yaitu orientasi individu dan masyarakat. 


Orientasi individu dapat dilihat dari 3 komponen antara lain:

  • 1.Orientasi Kognitif

    Meliputi berbagai pengetahuan dan keyakinan tentang system politik.

  • 2.Orientasi Afektif

    Menunjuk pada aspek perasaan atau ikatan emosional seseorang terhadap system politik

  • 3.Orientasi evaluative

    Berkaitan dengan penilaian moral seseorang terhadap system politik.



Dalam kenyataannya ,ketiga aspek tersebut merupakan satu kesatuan untuk menilai sesuatu.
Selain orientasi individu ,aspek lain dari budaya politik adalah pandangan atau sikap sesame warga Negara. Sikap itu berkaitan dengan “rasa percaya” dan “permusuhan”yang biasanya terdapat diantara warga Negara baik individu ,kelompok ,maupun antar golongan .sikap saling percaya menumbuhkan kerja sama ,sedangkan konflik terjadi ketika diantara berbagai pihak dalam masyarakat saling bermusuhan dalam interaksi diantara mereka.



Manfaat pemahaman budaya politik



            a.sikap warga Negara terhadap system politik akan mempengaruhi tuntutan-tuntutan,tanggapan-tanggapan ,dukungan, serta orientasi terhadap system politik.
            b.Dengan memahami hubungan antar  budaya politik ,kita dapat memahami maklsud-maksud individu yang melakukan kegiatan system politik /factor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran politik .
 
 
 

Ciri-ciri budaya politik





            a. Adanya pengaturan kekuasaan
            b. Adanya masalah legistimasi
            c. Proses pembuatan kebijaksanaan pemerintah
            d. Kegiatan partai-partai
            e. Gejolak –gejilak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah

 

Macam –macam budaya politik




            Budaya politik sangat luas cangkupannya ,tpi dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
a.      Budaya politik Parokial(Parochial Political Culture)
Budaya ini terbatas pada satu wilayah yang kecil dan sempit.terdapat pada masyarakat tradisional dan sederhana ,spesialisasi sangat kecil dan belum berkembang.
b.      Budaya politik Subjek /kaula(Subject Political Culture)
Budaya ini,dimana anggota masyarakatnya tidak menaruh simpati ,perhatian ,mungkn kesadaran terhadap system sebagai keseluruhan utamanya dari segi outputnya.
Disini hanya menerima system apa adanya ,patuh,setia ,dan mengikuti segala perintah dari para pemimpinnya.
c.       Budaya politik Partisipan(Participant Political Culture)
Budaya ini merupakan suatu bentuk budaya dimana anggota masyarakat cenderung diorientasikan secara ekplisit terhadap system sebagai keseluruhan dengan struktur dan proses politik serta administrative.
       4.  Faktor penyebab berkembangnya Budaya Politik di Indonesia
            a.    Hierarki yang tegas /Ketat
                        Masyarakat jawa dan sebagian masyarakat lain diindonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.Stratifikasi social yang hierarki ini Nampak dari adanya pemilahan tegas antara penguasa (wong gedhe) dengan rakyat kebanyakan (wong cilik).
Penguasa dapat menggunakan bahasa yang”kasar”kebada rakyatnya,dan rakyat harus mengekspresikan diri kepada penguasa dengan bahasa yang “halus”.
Implikasi negatifnya dapat dilihat dalam soal kebijakan public.yang membentuk semua agendas publik adalah penguasa.sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik .namun kadang mereka diwajibkan ikut pelaksanaan kebijakan tersebut sehingga hal itu berdampak pada munculnya gejala “Bapakisme” atau “asalkan bapak senang”hal itu tentu tidak menguntungkan sehingga orientasi hierarki sebaiknya diganti dengan orientasi merakyat.
            b.   Kecenderungan Patronage
merupakan salahsatu budaya politik yang menonjol diindonesia oleh James Scott(1976)hubungan semacam itu disebut sebaga pola hubungan Patron dan Client dan bersifat individual.
Terjadi interaksi timbale balik dengan mempertukarkan sumber daya yang dimilikinya masing-masing .Si patron memiliki sumber daya berupa kekuasaan , kedudukan/jabatan,,perlindungan ,perhatian dan kasih sayang,sedang si client memiliki sumber daya berupa tenaga ,dukungan dan kesetiaan . Pola hubungan tersebut terjadi ketika masing –masing memiliki sumber daya tersebut ,bila tidak terpenuhi maka masing-masing pihak akan  mencari orang lain entah sebagai patron  ataupun client.

c.    Kecenderungan Neo –Patrimonialistik

Menurut Max Weber ,dalam Negara yang patrimonialistik penyelenggaraan pemerintahan berada dibawah control langsung pimpinan Negara.
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1.      Kecenderungan mempertukarkan sumber daya yang dimiliki seorang pengusaha kepada teman-temannya.
2.      Kebijakan sering kali lebih bersifat partikularistik dari pada univeralistik.
3.      Rule of law lebih bersifat sekunder bila dibandingkan kekuasaan penguasa (rule of man )
4.      Penguasa politik seringkali mengaburkan antara kepentingan umum dan kepentingan politik .



*Tipe-tipe budaya politik



Meliputi :
1.Model masyarakat industrial
Banyak terjadi aktivitas  politik yang menjamin adanya kompetisi partai dan kehadiran pemberian suara yang benar,jumlah partisipan mencapa 40-60 derajat,dari penduduk dewasa.
2.Model system politik otoriter
Sebagian besar rakyat hanya menjadi subjek yang pasif.
3.Model system demokrasi pra industrial
Sebagian besar warga negara dalam system ini menganut budaya politik parochial.






*Perkembangan kepartaian di Indonesia



a. Pada zaman Penjajahan Belanda
pada zaman ini partai-partai politik tidak dapat hidup damai dan tentram.Hal ini disebabkan setiap partai yang menentang akan ditangkap,diasingkan,dipenjarakan atau disingkirkan.
Berikut dikemukakan sejarah singkat partai-partai yang pernah ada pada zaman belanda :
1.      Indische Partij (1912)di Bandung,didirikan oleh 3 serangkai (Dr.Setyabudhi/Douwwes Dekker,Dr.Cipto Mangunkusuma dan Kihajar Dewantoro).
2.      National Indische Partij(1919)
3.      Indische Social Demokratische Veriniging(ISDV) Tahun 1915
4.      Partai Komunis Indonesia (1920)
5.      Partai Serikat Islam (1923)
6.      Partai Nasional Indonesia(1927)
7.      Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (1927)
8.      Partai Serikat Islam Indonesia(1930)
9.      Partai Indonesia(1931)
10.  Partai Indonesia Raya(1935)
11.  Gerakan Rakyat Indonesia(1937)
12.  Gabungan Politik Indonesia (1939)

b. Pada Zaman Penjajahan Jepang
Pemerintah militer jepang awalnya melarang dan membubarkan partai politik yang telah ada ,namun akhirnya disetujui berdirinya Pusat Tenaga Rakyat “PUTERA”pada April 1943 yang dipimpin oleh “Empat Serangkai” (Ir.Soekarno,Drs Moh.Hatta ,Ki Hajar Dewantoro dan KH,Mas Mansyur )dan partai ini dibubarkan oleh jepang pada bulan Maret 1944

C. Zaman  Kemerdekaan Indonesia 
Setelah proklamasi kemerdekaan di pertimbangkan untuk memusatkan perjuangan rakyat hanya dalam satu partai saja.Pada tanggal 3 November 1945 pemerintah mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa pemerintah menginginkan adanya partai politik dengan tujuan rakyat dapat dipimpin secara teratur ..menurut maklumat tersebut tugas utama partai politik adalah mengeluarkan aliran-aliran  yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat,sehingga pemilihan umum dapat dilaksanakan dengan mudah.
Berdasarkan maklumat tersebut bermunculan partai –partai politik dan dilaksanakannya pemilu pada tahun 1955,yang diselenggarakan 2 kali yaitu tanggal 29 September 1955 untuk memilih DPR dan tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih badan konstituate..Pemilihan umum tahun 1955 tersebut diikuti 28 partai politik dan organisasi politik termasuk perseorangan .



Partai politik yang berkembang pada masa kemerdekaan hingga era reformasi adalah :

 
1.      Partai yang menang dalam pemilihan umum tahun 1955
a.      Masyumi
b.      PNI
c.       NU
d.      PKI
2.      Pemilihan umum tahun 1971 diikuti oleh 9 partai politik dan satu Golongan karya.
Sembilan partai politik tersebut adalah:
a.      PNI
b.      NU
c.       Partai Katolik
d.      Partai Murba
e.      PSII-Aruji
f.        Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia(IPKI)
g.      Partai Kristen Indonesia (Parkindo)
h.      Partai Islam Perti(Persatuan Taubah Islamiyah)
i.        Partai Muslim Indonesia(Parmusi)
Pada tanggal 5 Januari  1973 NU,Parmusi,PSII dan Perti melebur menjadi satu(fusi)partai politik yaitu Partai Persatuan Pembangunan(PPP) ,sementara tanggal 10 Januari 1973 PNI ,IPKI,Murba ,Partai khatolik dan Parkindo mengadakan fusi menjadi satu partai politik yaitu Partai Demokrasi Indonesia(PDI).
3.      Pemilihan Umum pada tahun 1977,1982,1987,1992 dan 1997 diikuti oleh 2 partai politik yaitu PPP dan PDI serta satu Golongan Karya(GOLKAR)
4.      Pemilihan Umum pada masa reformasi
Pada tanggal 21 mei 1998 Presiden Suharto mengundurkan diri sekaligus mengakhiri pemerintahan orde baru dan memasuki babak baru yaitu reformasi.
Berdasarkan UU no 2 tahun 1999 diselenggarakan pemilihan umum yang diikuti oleh empat pulu delapan (48) partai politik ,dan berdasarkan UU no 31 tahun 2002 sebagai perubahan UU no 2 tahun 1999 telah diselenggarakan pemilu tahun 2004 yang diikuti 24  partai politik.UU tersebut telah digan ti dengan UU no 2 tahun 2008 tentang Parpol untuk pemilu 2009.Pemilu legislative 2009 yang dilaksanakan tanggal 9 April 2009 diikuti oleh 44 partai.tiga besar partai pemenang adalah Demokrat(20,85%),Golkar(14,45%),PDI-P (14,03%).Sebagai tonggak sejarah bangsa Indonesia adalah diselenggarakannya  pemilihan presiden (Pilpres ) secara langsung pada pemilu 2004 dan 2009.





Thanks, semoga bermanfaat!



 

*Sumber, Materi Pembelajaran Kewarganegaraan di SMK

 





Posting Komentar

Untuk posting kode, bisa di parse dulu gan, pake tool parse yang udah disediakan di website ini https://www.rahmancyber.net/p/parse-code.html

agar kodenya tidak hilang... ^_^

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال